03 Februari 2010
Ketika Sore,Perempuan Itu Berharap Rembulan Datang Dibilik Malamnya, Kelak!
Secercah mimpi
mengeping dlm keheningan sepi
mari mengungsi dari sini
mencari sunyi yg menepi
kepinggir pinggir kali
Luka dan airmata duduk bersama
diantara muara jeritan dan kegembiraan
sementara orang2 sibuk melumat nasibnya
dlm ingatan, harapan dan penyesalan
Diranting ranting sore
burung burung singah dan menyapamu
''selamat sore wahai perempuan indonesia,jika kau lelah bekerja
istirahatlah dipelupuk malam,jika kau merasa luka percayalah Tuhan itu selalu ada,untukmu dan alam raya''
Uly...penikmat puisiku
untuk sekedar menyapamu
kubekukan hatiku dalam dalam
kurasakan dinginnya pelan pelan
kenapa kamu terlalu berharap dariku
padahal aku masih misterimu
Bersama waktu
kuhirup angin dari sebrang
dari aroma farfummu, ada duka yg terajam
Kusedu kopi dicangkir malam
aromanya melepuh bersama harapmu
kukecup aroma tembakau
asapnya dalah kerinduanmu yg membiru
sehingga aku takut
tak bisa membalas rindu itu
Malam ini, biarkan rembulan itu menjelajahi
seluruh ruang,sudut, celah
untuk bisa menemukanmu
yg tersembunyi
dibilik bilik kabut yg risau
[Ham Syam, Malang,25 Juli 2009]