Halaman

Search

21 Maret 2010

Sajak Sajak Adhy Rical

IBU

sesorean ini
bau tubuhmu tercium lagi
pada reranting
jarimu menirus
seperti pelukan belum selesai

sudah ya
tanggalkan dulu doa-doamu
aku hanya ingin mendengar suaramu
ibu

Konawe, 2009
Bermalam di matamu


sandarkan penat mimpi menghamba
isakmu sujud alir perigi
mengapi di puting susu

mengaji di matamu
kobarkan bedama benak kekanak
amarahmu simbar para resi
mengair di lesung pipi

bermalam matamu
basuh daki dan napas
sebelum kafan berpapan lahad

Konawe, 2009

RAMBUT

hanya tujuh nisan terbelah
tempat kita pernah singgah
menyimpan rambutmu
di helai rambutku

Konawe, 2009
KUTANG PANCARA

kutunggu engkau di pancara
melewati sungai konaweha
perempuan pasir menyimpan pokea di kutangnya
jangan takut tenggelam
kita buka dengan kancing baju
agar keringatmu menderas

sudah lama mengail dakimu apung
tapi tak pernah tenggelam lelah
belum bisa mengeja titahmu tatih
padahal kau memanggilku lelaki air
setelah menyelam dalam tangis anakmu
apakah aku mirip perempuan batu menangis?

kutunggu engkau di pancara
menjadi bilalmu
dan dayung masa tuamu
apakah engkau akan datang kutangku?

kutang yang engkau titipkan padaku
sudah kupenuhi beras
kau tak perlu memelas
dua tiga lelaki mendayung tubuhmu
Laosu, 2010
Adhy Rical, 04, 02
_________________
pancara: rakit kayu
pokea: kerang sungai

KONAWEHA

1
hanya perempuan pasir dan lelaki kerang
menuju muara
mereka tak pernah sampai laut
seperti hidup tak selesai

2
kutiris jejak di hati
lalu kusimpan dalam riak sungai
seperti waktu menemu
rindu memasir

3
sesorean
keringatmu berhenti
ketika lelakimu tak berenang lagi
di tubuhmu

4
izinkan
mengair di tubuhmu
agar dakimu tak lagi membatu
kita benamkan waktu
tak seorang tahu
Pohara, 2010
Adhy Rical 04, 02


MENULIS TUBUH

dengan canda kita di sini
menulis tubuh yang tak selesai
lima detik bibirmu lenguh
pecahkan gelas yang kita pakai
minum bersama dalam selimut

Kendari, 2010

PENYETIA

hanya malam gigil memanggil
dan dinding gua berbasahan
kaukah yang bertenang itu, penyetia?

Konawe, 

WASIAT
jemput aku di pulau ini
dengan kertas dan pena
tujuh senapan membidik tubuhku
besok

Kendari, 2008


Adhy Rical, 29-01