Perjalanan hidup sangat berat bagiku, hari ini tepatnya tanggal 7 Maret, 10 tahun yang lalu aku memulai kehidupan ku yang sebenarnya. Bukan mimpi dan juga bukan khayalan melainkan kehidupan yang benar-benar terjadi dan harus kujalani. Bukan untuk direnungi bukan juga untuk disesali melainkan harus kujalani.
Awalnya aku sangat merasa berat dan sangat tersiksa, jiwa ku pun sempat tergoncang karena menghadapi tekanan yang begitu berat. Hari ini adalah hari hancurnya keluarga ku tercinta ( paling tidak itu lah perasaan ku ), Ayahku berhenti bekerja karena dianggap kurang mampu dalam bekerja. Aku tak percaya jika ayahku tak mampu bekerja, karena dialah panutan ku. Dimata kami beliau adalah Ayah yang patut untuk dijadikan panutan, kami keempat anaknya sangat bangga dan sangat mencintai beliau. Demi kami beliau rela tidak makan, tidak tidur bahkan beliau rela mengorbankan harga dirinya demi keselamatan dan kebahagiaan kami.
Pada awalnya aku merasa Tuhan sangatlah tidak adil, karena Tuhan telah tega membiarkan kami menderita dan membiarkan yang salah menjadi benar dan semakin meraja rela. Saat itu aku benci semua orang dan aku pun sempat menjadi seorang kafir karena telah menyalahkan Tuhan yang maha kuasa, tapi akhirnya aku tersadar setelah melihat ketabahan dan keteguhan hati ibuku yang sangat kami cintai pula. Dia menyadarkan ku bahwa ini lah kehidupan yang harus dihadapi dan dijalani bukan suatu yang harus kita tangisi dan sesali. Terimakasih Tuhan karena engkau telah mengajarkanku tentang arti dan beratnya kehidupan. Semoga kelak engkau memberikan kebahagiaan dan kehormatan padaku dan keluargaku tercinta.
