Halaman

Search

25 September 2009

Suasana Lebaran di Perantauan Penuh Haru


Minggu (20/9), kalimat takbir, tahmid dan tahlil berkumandang di seluruh belahan dunia. Umat Islam merayakan hari kemenangannya setelah satu bulan puasa di bulan Ramadhan. Tidak terkecuali di negara negara penempatan Buruh Migran Indonesia, (BMI) seperti di Hong Kong, Taiwan, Korea dan Jepang. Umat muslim di negara-negara tersebut, termasuk BMI penuh suka cita menyambut datangnya Hari Raya Idul fitri. Mereka dengan antusias mendatangi masjid, mushola dan lapangan guna melaksanakan shalat Ied.....

Di Hongkong

Tentang pelaksanaan shalat Ied di Hong Kong, sebelumnya pihak KJRI dibuat bingung dengan pengumuman pemerintah dimana waktu sholat Ied jatuh pada hari Minggu , karena sebelumnya pihak KJRI telah memastikan waktu shalat ied adalah hari Senin dan telah membooking lapangan Viktory Park untuk lokasi shalat Ied. Walaupun pengumuman mendadak dan meleset ternyata tidak membuat jama’ah shalat Ied menyusut. Hal ini karena shalat Ied dilaksanakan hari Minggu, hari libur bagi para buruh migrant. Lapangan Viktory pun penuh sesak oleh ribuan BMI yang hendak shalat Ied.
Jam 06.00 pagi waktu Hongkong, sudah tampak lapangan Viktory Park dipenuhi oleh umat muslim yang ingin melaksanakan shalat ied. Mereka saling berlomba mengambil tempat bahkan di shaf shaf depan, ini karena takut nanti nggak kebagian tempat.

Di Jepang

Pelaksanaan shalat ied di Jepang berlangsung sederhana, karena pelaksanaanya tidak dilakukan di masjid melainkan di lobby apartemen warga Negara Indonesia yang bermukim di Jepang. Shalat dihadiri oleh kurang lebih 100 orang, 50% adalah WNI dan Tenaga Kerja Indonesia yang sedang bekerja di Jepang. Karena untuk melaksanakan shalat Ied di Masjid Fukuoka jarak yang ditempuh cukup jauh.


Di Korea

Pelaksanaan shalat Ied di Korsel bertempat di Masjid Pusan. Sekitar pukul 05.30 waktu Korea, masjid Pusan telah dipadati oleh umat muslim. Tak kurang dari 600 jamaah menempati lantai 1, 2 dan 3. Sekitar pukul 7 pagi jumlah jamaah semakin bertambah dan meluber hingga di halaman masjid, bahkan terus bertambah hingga 2000-an jamaah, dan mereka terus melebar hingga ke trotoar jalan di sekitar masjid. Organisasi PUMITA yang ditunjuk oleh KMF Pusan sebagai panitia kewalahan dengan membludaknya jamaah. Jam 10 shalat Ied dimulai dan berlangsung lancar dan dilanjutkan dengan saling jabat tangan di antara para jamaah. Selain diikuti umat muslim dari Indonesia, shalat Ied di Masjid Pusan juga diikuti tenaga kerja dari Bangladesh, Pakistan, Usbekistan dan Kazaktan. Ada juga dari mahasiswa Indonesia maupun bisnismen tapi jumlahnya nggak seberapa.



Di Taiwan

Idul fitri merupakan moment yang selalu dinanti nanti warga muslim di dunia, tidak terkecuali warga muslim di Taiwan. Pelajar pelajar muslim Indonesia di Taiwan dan pekerja muslim Indonesia di Taiwan (TKW/TKI), khususnya yang berada di Tainan memanfaatkan moment hari raya ini untuk bertemu, menjalin silaturahim.
Bertempat di auditorium SD Gongyuan, pukul 09.00 pagi waktu Taiwan, shalat Ied pun dilaksanakan. Sesudah shalat, dilanjutkan dengan tradisi saling memaafkan, berjabat tangan antar jamaah. Setelah itu dilanjutkan dengan acara makan bersama yang telah disiapkan oleh panitia untuk para jamaah. Yang melengkapi haru birunya suasana Idul Fitri di perantauan. (uly/adp/pumita/kmitw)